Jumat, 05 Oktober 2012

Tentang Japan-Addict dan Ejekan Para Ababil




Berikut adalah pertanyaan2 yg sering di tujukaan kpada org2 yg menyukai hal2 berbau JEPANG atw biasa di sebut Japan Addict atw J-LOVER...

*Saya ambil garis besarnya aja ya*

-Sudah besar kok masih suka Anime-
Memangnya salah? saya pernah menjelaskan dalam artikel saya sebelumnya tentang Alasan Suka Anime atau Manga. Dalam artikel tersebut saya menjelaskan beberapa hal. Namun perlu saya tekankan adalah, anime sekarang itu bukanlah anime yang ditujukan untuk anak-anak seperti waktu kita masih kecil seperti, Captain, Tsubasa, Minky Momo, Doraemon, P-Man,dll. Sebagai buktinya silakan lihat hasil liputan saya pada saat event anime terbesar di Asia yang baru saja dan pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia AFA.ID. Apa kalian melihat ada anak kecil disana? kalaupun ada itu hanya minoritas, bukan mayoritas

-Anime itu gak mendidik-
Saya balik bertanya Dimana letak tidak mendidiknya? Kasus yang terjadi beberapa tahun lalu, dimana terdapat siswa SD yang meninggal akibat meniru adegan pertarungan dalam Naruto? kalau memang itu salah satu alasannya, maka saya dapat mengatakan kalau itu adalah salah si orang tuanya. Kenapa? adalah bagaimana orang tuanya mendampingi anak-anak-nya ketika menonton Naruto? bukankah dengan jelas dipojok layar dalam film naruto terdapat label BO yang menandakan Bimbingan Orangtua? kenapa saya hanya menyalahkan sang orang tua? itu karena apapun yang terjadi pada anak adalah merupakan hasil dari didikan orang tuanya karena orang tua adalah yang paling dekat dengan si anak, jadi kenapa beberapa orang tua harus menyalahkan Naruto karena tidak mendidik? apa si anak harus menonton sinetron dan drama korea yang justru akan membuat kepribadian mereka ALAY, dan gampang GALAU? atau menonton film hollywod yang justru mendidik mereka menjadi berandalan? Lagipula bukankah pada poin pertama saya mengatakan kalau Anime sekarang bukanlah tontonan bagi anak kecil? itu karena apa yang dilihat dari anak kecil adalah adegan pertarungannya saja dan bukan ceritanya, padahal kalau kita mau melihat beberapa makna yang terdapat dalam film Naruto, disitu mengajarkan pada kita untuk tidak mudah menyerah, dan bagaimana pentingnya sebuah persahabatan. Lalu apakah anak kecil mengerti akan itu? lalu dimana letak tidak mendidiknyaa?

-Kamu dengerin lagu seperti itu memangnya tau artinya?-
Pertanyaan ini sering sekali muncul dari teman-teman saya dulu. Namun saya hanya menjawab, tahu karena saya mencari artinya di internet. Kalau saya tidak tahu untuk apa saya mendengarkannya? saya tidak seperti kalian yang hanya mendengarkan lagu karena lagu itu sedang booming atau musiknya easy listening, tapi tidak memahami makna dari setiap lyric dari lagu tersebut. Untuk mendengarkan lagu-lagu jepang saya cukup mendengarkannya sekali, dan kalau saya merasa cocok, saya langsung mencari arti dan lyric dari lagu tersebut di internet, dan memahami makna dari setiap lyric-nya karena memang lagu-lagu jepang cenderung menggunakan bahasa puisi / kiasan berbeda dengan lagu dari negara lain. Sehingga hal itu membutuhkan pemahaman ekstra untuk mengerti makna dari lagu tersebut.

-Memangnya apa bagusnya musik jepang? Musiknya juga gitu-gitu doang-
Gitu-gitu doang? memangnya apa yang kalian tahu tentang J-Music? mungkin yang kalian tahu hanya lagu-lagu yang menjadi OST anime yang tayang di tv lokal, atau lagu jepang yang itu-itu saja. Setidaknya band-band atau penyanyi jepang tidak seperti band-band atau penyanyi Indo yang hanya jual tampang, tapi suara pas-pas-an. Kemudian Label musik di Jepang berbeda dengan produser musik di Indo, jika Label musik Indo hanya mementingkan royalty, sehingga, ketika sebuah trend musik booming di indo, maka semua band, atau penyanyi yang dibawah pimpinan label musik tersebut harus mengikuti pasar. Contohlah ketika trend musik melayu beberapa waktu lalu, semua band-band baru umumnya membuat lagu berunsur melayu. Sekarang ketika trend musik korea menjamur, semua label musik berlomba-lomba membuat girlband, atau boyband dengan dandanan ala korea. Sedangkan di jepang, walaupun label musik dijepang juga mengutamakan royalti, tapi mereka tetap membiarkan band-band tersebut membuat kreatifitasnya sendiri sesuai dengan warna musik dan style band tersebut, dan kalaupun untuk mengikuti trend, label musik dijepang cenderung akan menonjolkan band-band lain yang kemungkinan warna musik mereka sesuai dengan trend musik kala itu.

-Jepang itu negara penjajah kok kamu malah suka?-
Memangnya salah? memang jepang pernah menjajah indonesia, tapi itu dulu. Yang saya suka dari jepang adalah culture budaya, teknologi-nya, Anime-nya, Musiknya, dll. Memangnya salah? kalau memang salah, kalau begitu saya ingin bertanya, terutama bagi kalian yang suka bola. Belanda, mereka lebih lama menjajah Indonesia daripada jepang, Belanda menjajah Indo kurang lebih 350 tahun, jepang hanya 3,5 tahun. Bukankah lukanya jauh lebih dalam penjajahan belanda, kemudian ketika belanda memutuskan mengakui indonesia sebagai negara berdaulat, dalam perjanjian tersebut, belanda meminta Indonesia untuk mengganti semua kerugian Belanda dalam perang, apa itu adil? Lalu kenapa kalian masih suka dengan Belanda? Kenapa kalian masih mendukung belanda ketika piala dunia? kenapa kalian meng-idolakan pemain sepak bola belanda?Kemudian portugis atau portugal, bukanka mereka juga pernah menjajah indonesia?Spanyol, Inggriss yang mencoba mengambil alih indonesia ketika jepang menyerah kalah pada sekutu, dll. Lalu apa bedanya kami orang-orang yang merupakan Japan-Addict dengan kalian?


-Jadi kamu lebih suka budaya jepang daripada budaya sendiri? gak nasionalis kamu berarti-
kami gak nasionalis? walaupun kami suka dengan budaya jepang, tapi kami juga tidak lupa dengan budaya Indonesia, ketika ada beberapa budaya indo yang di-klaim malaysia, kami juga ikut dalam debat dibeberapa forum. Bagaimana dengan kalian sendiri yang menyebut kami tidak nasionalis? kalian mengaku diri kalian nasionalis? kalau begitu apakah gaya pakaian kalian sudah sesuai dengan budaya indonesia? cowok pakai anting ditelinga, cewek pakai hotpants, tiap malam main kediskotik, pecandu obat-obatan terlarang, pecandu alkohol, tatto, freesex, dll. Apa itu sesuai dengan budaya indonesia? lalu kalian masih menyebut diri kalian nasionalis? jangan buat saya tertawa, sebelum men-judge orang lain, lihatlah diri kalian dulu, apakah kalian sudah benar atau belum.

Japan-Addict itu gak GAUL
Memangnya GAUL itu penting ya? kalau begitu biarkan saya bertanya satu hal.

Sebenarnya, Definisi dari GAUL itu sendiri itu apa?

Apakah orang GAUL itu harus membeli pakaian di Distro lalu memamerkannya kepada teman-teman?
Apakah orang GAUL itu harus mengikuti trend model baju yang sedang booming?
Apakah orang GAUL itu harus mengikuti trend Gadget yang sedang booming?
Apakah orang GAUL itu harus tiap malam ke diskotik, untuk menghabiskan malam?
Apakah orang GAUL itu harus meng-konsumsi obat-obatan terlarang?
Apakah orang GAUL itu harus berpakian seksi dan terbuka yang memamerkan tubuh mereka bagi cewek?
Apakah orang GAUL itu motornya harus dimodifikasi sedemikian rupa?
Apakah orang GAUL itu adalah orang yang pernah melakukan FreeSex?
Apakah orang GAUL itu adalah orang yang memiliki pacar lebih dari satu?
Lalu apa GAUL itu? kenapa kalian bisa menyebut orang yang Japan-Addict itu tidak gaul?


Yah, mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada artikel kali ini, kalau memang ada dari pembaca yang kebetulan bukan Japan-Addict nyasar kesini, dan membaca artikel ini, semoga bermanfaat bagi kalian, sedangkan bagi kalian yang Japan-Addict mendapatkan beberapa pertanyaan tersebut semoga kalian bisa menjawabnya dari artikel kali ini. Seperti pesan Danny Choo dalam KULTUM-nya di AFA.ID kemarin :

"Jangan dengarkan apa kata orang lain tentang apa yang kamu percayai"


Di Facebook pn ada banyak Page atw Grup yg mngacu pada hal2 berbau Jepang ,coba KLIK JAPANESE FOR DOWNLOAD atau KIREII NA NIHON (きれいナ日本)