Sabtu, 12 Maret 2011

Sebuah rangkaian gempa hebat yang baru saja terjadi di Timur Laut Jepang, Jumat (11/3) siang ini, memicu munculnya gelombang tsunami raksasa. Kerusakan luar biasa pun dilaporkan terjadi di kawasan sekitar, meski belum bisa diperoleh laporan korban jiwa maupun detail kehancuran. Sementara, beberapa pihak pun khawatir korban jiwa bisa saja mencapai antara ratusan hingga ribuan orang.

Sebagaimana diberitakan situs BBC, berdasarkan laporan langsung stasiun TV Jepang, NHK, tampak sejumlah besar mobil-mobil, kapal, bahkan bangunan, tersapu oleh gelombang tsunami pasca gempa berkekuatan 8,9 SR itu. Pejabat pemerintah pun disebutkan memperkirakan bahwa tinggi gelombang mencapai 10 meter.

Dilaporkan, gempa sendiri berpusat sekitar 373 km dari ibukota Tokyo, di lepas pantai Honshu.Honshu adalah salah satu dari 2 pulau terbesar di jepang<selain Hokkaido>.Pusat gempa terjadi di Sendai,prefektur Miyagi  di kedalaman 15,2 mil (sekitar 24,4 km) bawah permukaan laut. Guncangan perdana berkekuatan 8,9 SR yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.46 waktu setempat itu, lantas diikuti oleh serangkaian guncangan gempa lainnya, termasuk yang cukup kuat sekitar 7,4 SR.

Kalangan seismolog setempat yang dikutip BBC menyebutkan, ini merupakan salah satu gempa terdahsyat yang melanda Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Gelombang tsunami yang diakibatkannya sendiri dilaporkan setidaknya melanda prefektur (kawasan) Miyagi dan Fukushima, di belah utara (timur laut) Jepang.

Sementara itu, tsunami warning disebutkan segera pula dikeluarkan di sejumah negara berdekatan. Terutama di kawasan pesisir Rusia, hingga beberapa kepulauan di Pasifik, termasuk juga di Indonesia. Di Indonesia khsusnya, BMKG memang telah mengeluarkan peringatan dini tsunami pasca bencana di Jepang ini, yang ditujukan khususnya ke kawasan pesisir belah utara Indonesia.

Dari pemberitaan New York Times (NYT), mengutip laporan CNN, disebutkan bahwa transportasi udara, air dan darat di kawasan sekitar terjadinya tsunami tersebut khususnya, praktis terganggu parah untuk saat ini. NYT juga menyebut bahwa USGS (lembaga survei geologi AS) melabeli gempa besar di Jepang ini sebagai sebuah 'mega quake'.

Sementara, situs Hawaii Reporter juga mengkonfirmasikan, Departemen Manajemen Darurat Hawaii sudah mengeluarkan peringatan tsunami untuk kawasan kepulauan yang jadi bagian dari Amerika Serikat (AS) itu. Disebutkan di sana, tsunami berpotensi mencapai pantai Hawaii sekitar pukul 02.59, Jumat (11/3) dinihari waktu setempat. Namun dikatakan pula, kemungkinan datangnya gelombang itu masih terus dicermati dan dievaluasi.


Dua regu bantuan evakuasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo tiba di kota Sendai, Prefektur Miyagi, Jepang, Sabtu (12/3/2011) malam waktu setempat.

Mereka akan menemui 70 warga negara Indonesia (WNI) di tempat pengungsian di SMP Sanjo. Pengungsian di sekolah menengah itu merupakan satu dari enam tempat pengungsian di kota Sendai. WNI di tempat tersebut dalam kondisi baik, demikian disiarkan oleh laman KBRI Tokyo.

Menurut regu penyelamat itu, barang logistik yang dibawa mereka setelah menempuh perjalanan darat selama 18 jam cukup untuk dua hari dan kondisi di tempat tersebut kekurangan air bersih serta tidak mendapat listrik.

Berdasarkan informasi dari asosiasi penyalur tenaga magang asing ke Jepang, IMM Japan, 46 dari 57 pemagang WNI dikonfirmasikan selamat, sedangkan 11 orang pemagang lain masih dihubungi.

Perusahaan tempat para pemagang bekerja berada di wilayah yang tidak terkena hingga parah sehingga diharapkan mereka dalam keadaan selamat, menurut keterangan dari KBRI Tokyo.

Terdapat sembilan perawat WNI di wilayah Miyagi, dan semuanya diindikasikan selamat. Sementara itu, sebanyak 50 mahasiswa Indonesia di International University of Japan (IUJ) dan empat perawat di Niigata dalam keadaan selamat.

Informasi terbaru dari Japan Seamen Union menyebutkan, 28 anak buah kapal (ABK) WNI dalam keadaan selamat di kota Ishinomaki, Prefektur Miyagi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tokyo mengumumkan, pada hari Minggu listrik di Tokyo akan dipadamkan, dan dikhawatirkan akan terjadi hujan asam yang membawa zat kimia dari kilang minyak yang terbakar di Chiba sejak Jumat.

Pemkot memberikan peringatan agar warga Tokyo tidak keluar rumah dan memakai jaket serta payung sebagai pengaman. Data korban gempa terkini menyebutkan, 1.000 orang tewas dan 400 orang hilang.

Dari 278 WNI yang dicari, 49 orang sudah bisa berhasil dihubungi. KBRI Tokyo membuka SMS center di nomor +81-80-3506-8612, selain call center di nomor +81-90-3132-4994.